Pantai Tulamben Bali merupakan salah satu destinasi wisata bahari yang direkomendasikan untuk para pecinta diving atau snorkeling. Pantai ini menawarkan spot menyelam yang sangat menakjubkan.
Keindahan alam bawah lautnya begitu eksotis. Memberikan pengalaman tersendiri untuk para pengunjung yang menyinggahinya.
Daya Tarik Pantai Tulamben Bali
Pantai Tulamben beralamatkan di Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Indonesia. Meski belum setenar pantai-pantai di Bali lainnya, namun untuk menemukan lokasi pantai ini tidak sulit.
Jaraknya sekitar 104 km dari bandara internasional Ngurah Rai. Pantai yang menghadap ke Selat Lombok ini bisa pengguna tempuh selama 2 setengah jam perjalanan darat.
Keindahan Bawah Laut yang Memukau
Tak seperti kebanyakan pantai di Pulau Dewata yang lebih banyak berpasir, Pantai Tulamben menawarkan pesisir yang unik. Air lautnya begitu tenang dan jernih.
Di atasnya tampak gradasi warna hijau yang kebiruan, menampilkan pemandangan yang sulit dilupakan. Belum lagi dengan keindahan bawah laut Pantai Tulamben yang sudah tersohor juga mempunyai visibilitas yang lumayan tinggi.
Tidak heran jika Pantai Tulamben banyak dijadikan destinasi untuk diving dan snorkeling. Menyelam keindahan bawah laut dengan keanekaragaman hayati di dalamnya.
Bangkai Kapal di Bawah Laut
Keindahan alam bawah laut Pantai Tulamben Bali semakin sempurna berkat adanya bangkai kapal USAT Liberty ketika Perang Dunia II. Bangkai kapal ini merupakan salah satu spot utama dan ikonik dari aktivitas penyelaman di kawasan Pantai Tulamben.
Menariknya, lokasinya pun cukup mudah diakses. Sebab kedalamannya hanya 30 meter saja dengan jarak sekitar 30 meter dari bibir pantai.
Pada awalnya kapal ini merupakan moda pengangkut bahan logistik untuk tentang Amerika. Kapal ini mempunyai panjang 120 meter telah ditorpedo oleh Jepang dan terdampar di tepi pantai.
Namun sekitar tahun 1963 ketika Gunung Agung meletus, kapal ini terseret ke tengah laut dan tenggelam. Hingga sekarang, kapal ini menjadi rumah untuk ribuan karang dan biota laut, yang menciptakan pemandangan luar biasa.
Waktu Terbaik ke Pantai Tulamben
Jika ingin menikmati pemandangan indah bawah laut dengan aman dan nyaman, pengunjung bisa datang sejak pagi. Usahakan tidak lebih dari jam 11.00 waktu setempat.
Bukan tanpa alasan, sebab Pantai Tulamben ini berada di bagian timur. Sehingga, ketika pagi hari jarak pandang penyelaman bisa mencapai 30 meter.
Alasan lainnya, dengan airnya yang jernih di kala pagi hari akan menambah keseruan dalam menyelam di pantai ini. Rasakan sensasi menyelam ditemani ribuan ikan cantik di Pantai Tulamben.
Fasilitas
Sebagai destinasi yang banyak peminatnya, terutama kalangan penyelam dunia, Pantai Tulamben Bali menyediakan peralatan diving dan snorkeling lengkap yang bisa wisatawan sewa. Selain menikmati alam bawah laut, pengunjung juga bisa berfoto di berbagai sudut pantai.
Tidak perlu khawatir lapar atau dahaga karena sudah tersedia warung di sekitar Pantai Tulamben. Pengunjung bisa mencicipi berbagai masakan atau jajanan khas Bali yang tersedia di sini.
Mencari penginapan juga tidak sulit di sini. Pengunjung bisa menemukan beberapa bungalow, homestay, atau hotel ketika ingin bermalam dan menikmati panorama Pantai Tulamben saat petang.
Harga Tiket
Pantai Tulamben buka selama 24 jam, artinya pengunjung bebas mengunjunginya kapan saja. Namun, untuk aktivitas diving dan snorkeling hanya buka dari pagi hingga sore saja.
Tidak ada biaya untuk masuk ke wisata pantai ini alias gratis. Pengunjung cukup membayar tarif parkir sebesar Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk kendaraan roda empat.
Namun, bagi pengunjung yang tertarik untuk menyelam, tentunya dikenakan tarif tersendiri. Biaya snorkeling sekitar Rp150.000, sementara divingnya mulai dari Rp500.000.
Berdasarkan pengalaman dari @nandadiwangsa yang dibagikan di akun TikToknya, sebelum menyelam, pengunjung harus tes dan pemanasan dulu di kolam renang untuk memastikan bahwa alat berfungsi dengan baik.
Jadi, bagi para pecinta diving dan snorkeling, jangan sampai melewatkan keindahan bawah laut Pantai Tulamben Bali ini. /Asyifa
