Pantai Medewi Pekutatan Bali Barat, Surganya Pecinta Surfing

Posted on

Bali memang surganya wisata bahari. Puluhan bahkan hampir ratusan jenis pantai tersebar di seluruh penjuru pulau seluas 5.590 km persegi ini. Salah satu yang mungkin kurang populer di kalangan wisatawan lokal, namun justru menarik atensi peselancar internasional adalah Pantai Medewi Pekutatan.

Pantai Medewi
wisata.app

Pantai Medewi Pekutatan dan Pesonanya

Medewi yang terletak di Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, merupakan destinasi eksotik bagi para pecinta eksplorasi dan olahraga surfing. Pantainya terkenal dengan ombak yang besar serta panjang. Menjadikannya spot ideal bagi para peselancar, baik pemula maupun profesional.

Sejak tahun 1990, nama Medewi telah tercatat dalam peta surfing internasional dan terus mandapatkan perhatian komunitas peselancar dunia. Kawasannya bahkan telah menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai kompetisi kelas surfing bergengsi.

Biasanya, lokasinya mulai ramai dikunjungi oleh wisatawan dan peselancar pada bulan-bulan akhir tahun. Terutama antara April hingga Oktober, tepat ketika musim kering berlangsung. Pada periode ini, ombak lebih konsisten dan angin biasanya mengarah ke lepas pantai (offshore).

Sementara itu, waktu paling ramai untuk berselancar di Medewi biasanya adalah pada pagi hari hingga menjelang siang. Hal ini juga dikuatkan dalam sebuah ulasan video oleh seorang peselancar internasional di kanal YouTube Global Zoo – Surfing Videos. Dalam videonya, ia menceritakan pengalamannya menghabiskan waktu selama lima bulan di Pantai Medewi Pekutatan. Setelah mengenali karakter ombak di sini ini, ia menyadari bahwa waktu pagi hingga siang hari adalah momen terbaik untuk berselancar. Pada waktu tersebut, ombak cenderung lebih bersih. Belum terganggu oleh angin darat (onshore wind) yang biasanya mulai bertiup lebih kencang pada siang hingga sore hari. Kondisinya menciptakan gelombang yang stabil dan mudah ditebak. Ideal untuk manuver dan latihan beragam teknik.

Fasilitas yang Tersedia

Selain surfing, Medewi juga menawarkan berbagai fasilitas lengkap yang membuat pengunjung dapat menikmati liburan memuaskan serta nyaman. Beberapa fasilitas ini meliputi:

  • Restoran yang menyajikan berbagai menu masakan lokal hingga internasional. Mulai dari Mai Malu spesialis kari ikan, Nal’s Kitchen dengan andalannya sup seafood, serta Warung Sri Ten Pandan.
  • Penginapan dengan berbagai pilihan menarik. Mulai dari hotel mewah, villa dengan view laut hingga penginapan sederhana untuk budget terbatas. Beberapa yang populer adalah Bombora dan Umadewi.
  • Penyewaan sepeda dan motor, cocok untuk pengunjung yang ingin menjelajah area sekitar pantai.
  • Tempat pijat dan spa di sekitar pantai membuat tubuh semakin rileks setelah seharian beraktivitas di Pantai Medewi.
  • Penyewaan perlengkapan surfing dengan biaya sewa terjangkau.
  • Sekolah surfing bagi yang ingin meningkatkan kemampuan dengan para instruktur profesional.
  • Toko souvenir yang menjual berbagai macam cinderamata unik khas Bali untuk oleh-oleh.

Rute dan Lokasi Wisata

Seperti telah tertera sebelumnya, Pantai Medewi berada di desa Medewi, Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali. Tepatnya di sebelah barat daya pulau Bali. Dari pusat Kota Denpasar sekitar 72 kilometer. Untuk menuju lokasi wisata pantai, dapat melewati beberapa rute tergantung dari titik awal keberangkatan.

Pertama, apabila dari Bandara Internasional Ngurah Rai, maka ikuti jalan tol Bali Mandara untuk menuju arah barat. Kemudian menuju Tabanan melewati Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk. Selama perjalanan akan melewati beberapa kecamatan, mulai dari Melaya, Mendoyo hingga kecamatan Pekutatan, lokasi dari pantai Medewi berada.

Kemudian bila dari Ubud, ikuti Jl. Raya Ubud, Jl. Penestanan, Jl. Raya Sayan, Jl. Raya Semana dan Jl. Gulinan ke Jl. Raya Denpasar-Gilimanuk di Mengwi. Selanjutnya belok kiri ke Jl. Pantai Medewi hingga tiba di lokasi wisata. Rute sejauh 73,2 km ini membutuhkan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 46 menit.

Jam buka Pantai Medewi Pekutatan adalah 24 jam dari Senin hingga Minggu. Jadi, wisatawan bebas mengunjunginya kapan pun dari pagi hingga malam hari. Tempat wisatanya juga terbuka untuk umum. Adapun tiket masuk ke sini gratis atau tidak dipungut biaya sepeserpun.